Minggu, 27 Oktober 2013

Aktiva dan Pasiva



NERACA
NERACA adalah laporan yang berisi harta(asset), utang atau kewajiban-kewajiban pada pihak lain(liabilities) beserta modal(capital) dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Oleh karena itu neraca terdiri tiga kelompok,yaitu Aktiva(assets),kewajiban(pasiva) dan modal(capital).
A.      Aktiva/harta perusahaan/assets. Aktiva dibagi menjadi dua,yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
Aktiva lancar(Current Assets) yaitu uang kas dan aktiva-aktiva lain/sumber-sumber yang diharapkan akan direalisasi menjadi uang kas/dijual/dikonsumsi selama siklus usaha perusahaan yang normal/dalam waktu setahun, mana yang lebih lama. Yang merupakan golongan aktiva lancar diantaranya:
1.       Kas(cast) yaitu uang tunai,check dan rekening bank yang dipunyai perusahaan.
2.       Wesel Tagih(Not Receivable) yaitu surat janji yang datang dari seseorang tentang kesanggupan membayar pada tanggal tertentu. Wesel ini dapat dijual seketika untuk dijadikan uang.
3.       Piutang Dagang(Account Receivable) yaitu tagihan kepada para langganan baik umumnya mempunyai jangka waktu yang tetap sesuai dengan perjanjian.
4.        Persediaan Barang(Merchandise Inventory) yaitu terdiri dari barang dagangan yang sengaja dibeli untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan perusahaan.
5.       Perlengkapan Toko(Store Supplies) yaitu semua perlengkapan toko seperti kertas pembungkus, peti-peti kemasan, karton dll.
6.       Perlengkapan Kantor(Office Supplies) yaitu terdiri dari alat-alat tulis seperti kertas tik,pensil,amplop,blanko-blanko surat dll.
7.       Biaya-biaya yang dibayar dimuka(Prepaid Expence) yaitu seluruh biaya-biaya yang telah dibayar lebih dahulu walaupun belum masanya. Contoh: uang muka sewa.
8.       Surat-surat berharga(Marketable Securities) yaitu saham dan obligasi yang setiap saat dapat dijual kembali.
9.       Beban dibayar dimuka(Prepaid Expresis) yaitu beban yang dikeluarkan untuk beberapa periode kedepan dan belum dimanfaatkan.
10.   Cadangan kerugian piutang(Allowance for Boufuldebe) yaitu cadangan kas yang digunakan untuk menutupi piutang yang tidak dapat tertagih.


 Aktiva Tetap (Fixed Assets/ Plant Asset),yaitu aktiva bernilai besar yang digunakan untuk digunakan perusahaan, bersifat tetap/permanen dan tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal. Yang termasuk aktiva tetap diantaranya:
1.       Peralatan Kantor (Office Equipment), yaitu peralatan kantor yang tahan lama. Contoh: meja,kursi,lemari arsif,mesin tik,dll.
2.       Alat Pengangkut (Delivery Equipment), yaitu sarana perusahaan yang dipakai untuk mengangkut barang. Contoh: truk,gerobak,dll.
3.       Gudang (Building), yaitu bangunan perusahaan  untuk tempat usaha toko/kantor.
4.       Mesin (Machinery), yaitu mesin untuk memproduksi barang.
5.       Tools (alat-alat),yaitu alat untuk menjalankan perusahaan. Contoh:kunci,catok,dll.
6.       Tanah (Land), yaitu tempat gedung kantor dan gedung pabrik berdiri.
7.       Penyusutan (Depreciation), yaitu proses pembebanan biaya yang disebabkan oleh pemakaian aktiva tetap. Misalnya peralatan.
8.       Merk Dagang (Trade Mark), yaitu hak untuk menggunakan simbol,tanda atau nama sesuatu produk/perusahaan yang dilindungi dari peniruan pihak lain.
9.       Hak Paten (Human Right), yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.
10.   Hak cipta (Idea competence), yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.





Pasiva (Liabilities), yaitu kewajiban perusahaan yang harus dibayar kepada pihak ketiga (kreditur). Yang termasuk dalam pasiva adalah modal. Pasiva sesuai dengan jangka waktu/umurnya dibagi dalam utang jangka pendek dan utang jangka panjang.
Utang jangka pendek (Current Liabilities), yaitu utang yang harus segera dilunasi paling lambat satu tahun. Diantaranya:
1.       Utang Wesel/wesel bayar (Notes Payable), yaitu wesel yang harus kita bayar kepada pihak lain yang pernah kita berikan kepadanya. Biasanya umur utang wesel 30/60/90 hari.
2.       Utang Dagang (Account Payable), yaitu utang kepada rekanan (suplier) yaitu utang dalam rangka kegiatan perusahaan,atau utang yang tejadi karena membeli barang yang belum dibayar.
3.       Biaya-biaya yang harus dibayar (Accrued Expenses), yaitu biaya-biaya yang belum dilunasi dalam periode pembukuan tertentu. Misalnya utang gaji,upah,dll.
4.       Utang Gaji (Saleries Payable), yaitu utang untuk gaji yang jasanya telah dipakai tetapi belum dibayar.
5.       Pendapatan diterima dimuka (Unearned Revenue), yaitu kewajiban yang disebabkan perusahaan menerima uang terlebih dahulu sedangkan penyerahan jasa/barang belum dilakukan.
6.       Kewajiban yang masih harus dipenuhi (Accruals Payable), yaitu kewajiban yang timbul karena jasa yang diberikan kepada perusahaan selama jangka waktu tertentu tetapi pembayarannya belum dilakukan.
7.       Penghasilan yang ditangguhkan (Deffered Revenue),yaitu penghasilan yang sebenarnya belum menjadi hak perusahaan.
8.       Utang Pajak (Tax Payable), yaitu beban pajak perseroan yang belum dibayar pada waktu neraca disusun.
9.       Utang Dividen (Dividend Payable), yaitu bagian laba perusahaan yang diberikan sebagai dividen kepada pemegang paham tetapi belum dibayar sewaktu neraca disusun.
10.   Kewajiban Konstribusi ( ), yaitu kondisi yang tidak pasti yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang.





Utang jangka panjang (Long Term Liabilities). Yang termasuk utang ini adalah semua utang yang pembayarannya relatif lama. Diantaranya:
1.       Utang Obligasi (Bond Payable), yaitu hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran surat-surat obligasi.
2.       Utang Bank (Bank Loan), yaitu pinjaman dari bank untuk perluasan usaha.
3.       Utang dalam rangka sewa guna (Payable Leasing), yaitu utang yang diperoleh dari perusahaan leasing untuk pembelian.
4.       Kredit Investasi (Long Term Loan), yaitu pinjaman dari bank/lembaga keuangan bukan bank yang dapat digunakan dalam pembelian aktiva tetap.
5.       Utang Hipotik ( ), yaitu utang yang berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang dijaminkan dengan harga tetap.
6.       Utang kepada pemilik saham (Holding Company), biasanya diberikan untuk membantu perusahaan anak/perusahaan afiliasi yang baru mulai beroperasi dan membutuhkan pinjaman.
7.       Utang sewa jangka panjang (Long Term Rent liabilities), yaitu kewajiban yang masih harus dibayarkan dalam waktu yang lebih lama.
8.       Kredit Investasi (Long Term Loan), yaitu pinjaman dari bank/lembaga keuangan bukan bank yang dapat digunakan dalam pembelian aktiva tetap.
9.       Utang Sub Ordinasi (Sub Ordinated Loan), yaitu utang dari pemegang saham/perusahaan induk yang bersifat tanpa bunga.
10.   Hutang Jangka Panjang (Long Term Liabilities), yaitu kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari suatu periode akuntansi.

Modal (capital) diperoleh dari selisih/nilai lebih assets dengan liabilities.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar